Miracles

Bolehkan aku tersenyum?

Tersenyum seperti dulu lagi dengannya?

Tersenyum dikala aku sedang kesulitan?

Tersenyum dikala aku sedang bahagia?

Tersenyum di setiap saat yang ada?

Sekarang aku tak bisa memikirnya dan tidak dapat mengandaikan semuanya.

Selama ini dia menganggap bahwa dia tidak "bearti" dan ku ridak pernah menganggapnya "bearti".

Asalkan dia tahu aku tak sepenuhnya tak menganggap dia tak "bearti".

Biarkan saja dia tak mengetahuinya kapan aku menganggap dia "bearti", cukup aku yang merasakan dan aku hanya ingin mengucapkan terima kasih kepada dia karena telah pernah membuat aku tersenyum dan biarkan dia memilih apa yang akan menjadi hak miliknya. Dia bisa berpikir "pendek" terhadap aku, tapi "semoga" saja aku tidak pernah berpikir pendek kepada dianya. 

Ketika aku telah membayar semua "hutang"ku padanya, aku harap aku dapat secara bertahap mulai menerima sikapnya padaku.

Hidup dalam kebohongan

Aku sudah tak sanggup lagi hidup dengan begini, hidup dalam kebohongan pada dirimu, dan sejujur-jujurnya aku tak menyukaimu lagi dan aku tak ingin melanjutkan semua ini, karena percuma saja melanjutkan kalau aku tak menginginkannya. Hidupku telah banyak dalam kebohongan, dan aku tak ingin hidup dalam kondisi seperti ini terus menerus. Aku ingin mengakhiri semuanya, tapi aku tak tahu caranya. Aku merasa seperti orang bodoh, yang terus mengatakan hal-hal yang sama dan terus menerus. Aku tak ingin seperti ini terus menerus menyiksa perasaan sendiri. 

Selalu dan begitu, aku sendiri tak tahu dengan alasan apa aku masih melanjutkan semua ini. Aku ingin pergi jauh dan mengakhiri semuanya, aku tak ingin mengenalnya, dan sekarang aku menyesali keputusan yang ku buat.