Ini merupakan kisah yang diberitahukan sahabatku ketika temannya "menasehatinya", berikut ceritanya:
Suatu hari, temanku datang berkunjung ke kediamanku, tentu aku menyambutnya, karena hari itu aku tidak melakukan kegiatan apa-apa dan sedang tidak ada pacarku yang datang (shy).
Kita berbincang-bincang dan tentunya saling berbagi cerita satu sama lain, saling bercerita tentang pacar masing-masing. Kadang ada yang serius dan kadang ada yang dibawa bercandaan. Bisa dibilang kami menikmati topik yang sedang kami bicarakan.
Yang membuat aku merasa heran dan ingat sampai saat ini adalah, ketika dia menanyakan kemana pacarku, kenapa tidak datang. Aku hanya bilang kalau pacarku sedang main game, biasalah itu disertai dengan kata-kata bercandaan. Sempat aku mengatakan : "biasalah cowok, lebih memilih game daripada ceweknya sendiri hahahaha" (kadang aku merasa benar juga, tapi kadang aku merasa biarkan saja itu mank udah kerjaan "wajib" mereka. mau ngapain lagi ).
Lalu yang membuat aku shock adalah temanku bilang : " Kalau lain kali dia minta temenin jangan ditemenin lagi, biasanya cowok akan merasa diatas segalanya dan merasa gimana gitu kalau kau bertindak seperti itu". Aku sempat blank dengan apa yang dikatakanya dan dalam pikiranku sempat terbesit kata-katanya dan mempraktekkan kata-katanya. Tapi di lain sisi aku merasa kalau ada yang tidak benar, kenapa tiba-tiba dia bilang begitu. Mungkin karena melihat mimik mukaku yang tampak seperti orang bodoh dan ada sedikit tersinggung atau apalah itu, akhirnya dia kembali mengatakan :" itu hanya usul saja". Dan karena aku orangnya tidak mau ambil ribet ya sudahlah aku iyain aja.
Sampai sekarang aku benar-benar tak tahu apa maksud dari perkataannya, dan kadang aku merasa dia tidak sepenuhnya support terhadap hubungan aku ini. Dari penilaianku dia hanya teman yang melihat hubungan aku ini kadang serius dan kadang ada rasa iri terhadap hubungan yang aku jalin ini.
Sekilas aku melihat, jika teman yang baik tak mungkin mengatakan hal yang seperti itu kepadaku. Mungkin ini hanya perasaanku kalau dia cemburu (cemburu sosial lagi dan lagi ohhh nooo!) kalau aku jadian dengan pacarku sekarang, padahal dulunya dia merupakan orang yang sering menggoda aku buat jadian dengan pacarku sekarang.
Aku tidak tahu kenapa dia bisa begitu, tetapi aku akan tetap bersikap biasa aja, toh yang menjalani hubungan ini kan aku, yang mengetahui apa yang terjadi, apa yang ada dalam diri cowokku yang selama ini kalian tidak tahu tapi aku tahu. Jadi, aku berharap urusanku bisa ku urusin sendiri. (Mungkin saja dia merasa kesepian, maybe).
Dan satu lagi perkataan yang pernah dilontarkan dia adalah ketika kita makan bareng dan pada saat itu cowokku tidak ikut, yang di katakannya adalah "jangan galaulah, gara-gara cowomu gak ikut", kemudian aku menjawab "Anggap aja kita senasib, pacarmu juga jauhkan", dan tak disangka yang keluar dari mulutnya adalah " Biasa aja, tar bosen sendiri". Dari kalimat terakhir yang dikatakannya aku dapat menangkap intinya "Mendingan jarang ketemu daripada tiap hari ketemu tar juga bosen". Yahh! mo apa dibilang, aku bukanlah orang yang ingin cari masalah dengan orang lain, Intinya cukup aku saja yang tahu detailnya, apa yang aku mau dan apa yang aku gak mau.
0 comments:
Posting Komentar