Saat malam datang, mata tak sanggup untuk buka, otak tak seiring dengan yang ingin dikerjakan. Saat itulah rasa kantuk menyerang. Dalam cahaya yang sedikit menembus dari celah-celah jendela. Mata terpejam dan dalam hati mulai memanjatkan doa.
"Qiu Lao Mu Mi Le Cu Shi chi bei, terima kasih telah memberikan satu kehidupan yang berharga hari ini, lindungilah semua orang yang ada di dunia ini, berikan mereka kesehatan dan kedamaian. Terima kasih telah memberikan aku satu kesempatan untuk melewati satu hari ini. Berikanlah kami mimpi yang indah dan berkatilah istirahat kami agar kami dapat menjalankan aktivitas pada pagi harinya. Xie-xie Lao Mu chi bei, Xie-xie Mi Le Cu Shi chi bei"
Tepat di smapingku, doa lain terpenjat. dengan tangan membentuk tanda salib terlebih dahulu
"Tuhan, terima kasih atas berkat hari ini yang Kau berikan, berikan kami kesehatan dan mimpi yang indah serta berikan cara bagi keluargaku yang belum mengenal-Mu, agar bisa mengenal-Mu. Terima kasih Tuhan."
Dua doa yang berbeda tapi memiliki satu arti. Malam itu aku merasakan bagaimana 2 orang memanjatkan doa dengan cara mereka masing-masing. Aku berharap agar masih ada malam-malam dimana kami akan bisa memanjatkan doa bersama sesuai dengan cara kami masihng-masing. Dan semoga doa sebelum tidur kami dapat terkabulkan. aminnnnn.